Ayat dan Hadist Tentang Motivasi Kerja Islam
Ayat Tentang Motivasi Kerja
Oleh: Teuku Umar Johan | Ekonomi Syariah UMM | 201310510311020
Oleh: Teuku Umar Johan | Ekonomi Syariah UMM | 201310510311020
Q.S. Ar-Ra’d:13:
Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang
selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya
atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia, (Q.S. Ar-Ra’d: 13).
Maksud dari ayat tersebut adalah, Allah S.W.T menyuruh setiap individu agar lebih mandiri menyikapi sesuatu yang berhubungan diri sendiri serta bersikap proaktif, yaitu sikap yang ingin mengubah lingkungan, mengubah keadaan yang ada, atau membuat suasana lebih kondusif. Dengan keterangan ayat tersebut maka jelaslah bahwa manusia mempunyai keharusan untuk berusaha dan mampu mengubah kondisi sendiri dari kemunduran dan keterbelakangan untuk menuju kepada kemajuan. Suatu prestasi kerja dan keberuntungan tidak dapat diraih dengan mudah oleh seseorang, melainkan melalui usaha dan kerja keras yang dibarengi idealisme dan optimisme yang tinggi. Bekerja keras bagi manusia merupakan keharusan dan panggilan hidup manusia. Jika kita berusaha dengan baik serta diiringi dengan hati yang ikhlas karena Allah S.W.T maka hal itu termasuk ibadah dan perbuatan yang berpahala.
Hadist Tentang Motivasi Kerja
Artinya: "Sesungguhnya allah
suka kepada hamba yang berkarya dan trampil (proffesional). Barang siapa
bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan mujahid
di jalan Allah Azza Wajallah. (Hr. Ahmad)”.
Luar
biasa bukan ?, dikatakan dalam hadits di atas bahwa mencari nafkah adalah
seperti mujahid, artinya nilainya sangat besar. Allah suka kepada hambanya yang
mau bersusah paya mencari nafkah. Saya kira, ini lebih dari cukup sebagai
motivasi kerja sebagai muslim. Bahkan, kita pun berpeluang mendapatkan ampunan
dari Allah.Mencari rezeki yang halal dalam agama islam hukumnya wajib. Ini menandakan bagaimana penting mencari rezeki yang halal. Dengan demikian, motivasi kerja dalam islam bukan hanya memenuhi nafkah semata tetapi sebagai kewajiban beribadah Allah setelah ibadah fardu lainnya, adapun Hadistnya sebagai berikut:
"Mencari rezeki yang halal
adalah wajib sesudah menunaikan fardhu (seperti shalat, puasa, dll). (HR.
Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)”
Jika
Dalam islam menganggap bahwa bekerja ada integrasinya dengan dengan ibadah,
maka yang harus dilakukan seorang manajer adalah:
1.
Apa yang dikerjakan ?
2.
Untuk apa kita bekerja ?
3.
Apa kita bekerja untuk sesuatu yang dihalalkan agama ?
4.
Apakah kita bekerja untuk sesuatu yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam
0 komentar :
Posting Komentar